
Park Hye-sung adalah CEO produsen kopi bernama “Jinsol” yang kini telah memiliki lini produksi di cold brew di kawasan industri Pyeongdong, Gwangju. Perusahaannya kini mempunyai sebanyak 40 mesin cold brew otomatis yang telah dipatenkan, baik itu di luar negeri maupun dalam negeri.
Kebersihan menjadi prioritas utama dalam produksinya. Sehingga, CEO Park Hye-sung dan karyawannya mulai mengadopsi proses sterilisasi pada setiap tahapnya. Mulai dari air untuk ekstraksi kopi, konsentrat kopi, sampai kemasannya. Tujuannya untuk memberikan hasil kopi cold brew yang diproduksi tetap aman dan higienis.
Saat ini, pasar premium kopi cold brew tengah berkembang luas. CEO produsen kopi ini pun ingin mengembangkan bisnis ke kancah global. Ia mengaku sedang memproduksi kopi dengan target pasar China. Nantinya, dia akan terus melebarkan sayap untuk menargetkan pasar ke negara lainnya.
Baca juga: Dari Bisnis Kopi Kecil, Park Hye-sung Ciptakan Lapangan Kerja untuk Pengungsi Korut
CEO Produsen Kopi Ubah Bisnis Kecil dengan Donat Gratis
Kesuksesan bisnis kopi cold brew yang ia kelola tak langsung berjalan mulus. Mantan pekerja sosial ini mulai membangun bisnis dari kedai kopi kecil bersama temannya dengan uang tabungan yang ia kumpulkan.
Alasan membuat bisnis sendiri dilatarbelakangi oleh permasalahan lapangan kerja yang sulit diatasi, terutama bagi para pengungsi Korea Utara. Karena Park Hye-sung sendiri berasal dari Korut, lantas ia merasakan bagaimana sulitnya mencari pekerjaan. Itulah kenapa dia mulai membangun bisnis dan berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi mereka.
Sayangnya, lokasi bisnis yang ada di kawasan area komersil kelas B membuat bisnisnya tak terjangkau banyak orang. Dalam sehari, ia hanya memperoleh pendapatan sekitar 160 ribu won saja.
Tak mau menyerah, Park Hye-sung sang CEO produsen kopi mulai berpikir untuk menciptakan perubahan. Ia datang ke kedai mulai dari jam 4 pagi ditemani oleh anaknya yang belum genap berusia 1 tahun. Dirinya mulai membuat donat buatan tangan yang nantinya dibagikan kepada pelanggan yang berkunjung ke kedai kopi.
Ternyata, pemberian donat gratis ini membawa hasil positif. Kedai kopi kecil miliknya mulai terkenal dari mulut ke mulut dan semakin banyak dikunjungi. Sehingga, bisnis kecilnya semakin berkembang menjadi besar dan merekrut pegawai dari warga Korea Utara dan Selatan yang membutuhkan pekerjaan.
Walau sempat mengalami penurunan penjualan saat pandemi menyerang, tetapi perusahaan pusat masih beroperasi. Ia berharap bisa terus berkembang membuka cabang baru di beberapa tempat demi menciptakan lapangan kerja.