2841
Bagi penderita diabetes, menjalankan ibadah puasa Ramadan memerlukan perhatian ekstra terhadap kadar gula darah. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah hiperglikemia, yaitu kadar gula darah yang terlalu tinggi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan pembatalan puasa jika kadar gula darah mencapai lebih dari 300 mg/dL. Mengapa demikian? Artikel ini akan mengulas tuntas tentang hiperglikemia, gejalanya, dan alasan pentingnya membatalkan puasa dalam kondisi tersebut.
Apa Itu Hiperglikemia?
Hiperglikemia adalah kondisi medis di mana kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini seringkali dialami oleh penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Menurut Cleveland Clinic, hiperglikemia terjadi ketika tubuh kekurangan insulin atau mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Hiperglikemia yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf, pembuluh darah, dan organ tubuh. Bahkan, kondisi ini dapat memicu ketoasidosis diabetik (DKA), komplikasi berbahaya yang mengancam jiwa.
Gejala Hiperglikemia yang Perlu Diperhatikan:
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Infeksi berulang (misalnya, infeksi kulit atau saluran kemih)
- Luka yang sulit sembuh
Mengapa Kadar Gula Darah di Atas 300 mg/dL Memerlukan Pembatalan Puasa?
Kadar gula darah di atas 300 mg/dL menunjukkan bahwa tubuh sedang mengalami hiperglikemia berat. Dalam kondisi ini, risiko terjadinya komplikasi serius meningkat secara signifikan. Beberapa alasan mengapa pembatalan puasa dianjurkan:
- Mencegah Ketoasidosis Diabetik (DKA): DKA adalah komplikasi serius yang dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memproses glukosa. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan keton dalam darah, yang berpotensi fatal.
- Menghindari Dehidrasi Berat: Hiperglikemia dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, yang dapat berujung pada dehidrasi berat. Dehidrasi dapat memperburuk kondisi hiperglikemia dan menyebabkan komplikasi lainnya.
- Melindungi Organ Vital: Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ vital seperti jantung, ginjal, dan mata. Pembatalan puasa memungkinkan penderita diabetes untuk segera mendapatkan penanganan medis dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut.
Kesimpulan:
Menjaga kadar gula darah tetap stabil selama bulan Ramadan sangat penting bagi penderita diabetes. Jika Anda mengalami gejala hiperglikemia atau kadar gula darah Anda melebihi 300 mg/dL, segera batalkan puasa dan konsultasikan dengan dokter. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa tidak sehat.