Ansol, Jakarta – Kabar menggembirakan datang dari industri otomotif Indonesia. Toyota Indonesia mencatatkan peningkatan signifikan dalam ekspor kendaraan elektrifikasi sepanjang tahun 2024. Dibandingkan tahun sebelumnya, ekspor kendaraan ramah lingkungan ini melonjak hingga 111 persen, mencapai 18.553 unit.
Dua model utama yang menjadi motor penggerak peningkatan ini adalah Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Yaris Cross HEV. Keduanya diproduksi di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang dan diekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, serta Timur Tengah.
Peningkatan ekspor ini menunjukkan bahwa produk elektrifikasi buatan Indonesia semakin diminati di pasar global. Hal ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri kendaraan ramah lingkungan.
“Peningkatan minat konsumen terhadap produk kendaraan elektrifikasi menunjukkan kepedulian mereka pada isu perubahan iklim dan lingkungan,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam.
Menurutnya, industri otomotif nasional harus menjadi yang terdepan dalam membentuk ekosistem kendaraan elektrifikasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional terhadap produk ramah lingkungan, terutama saat memasuki era transisi energi.
Toyota sendiri memiliki strategi multi-jalur untuk menjawab beragam permintaan teknologi kendaraan. Prinsipnya, “No One Left Behind”, bahwa tidak ada teknologi kendaraan yang ditinggalkan.
Selain kendaraan elektrifikasi, Toyota Indonesia juga mengekspor model lain seperti Veloz dan Fortuner. Total ekspor kendaraan T-brand Toyota Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai 276.089 unit.
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, mengatakan bahwa Toyota bekerja sama dengan seluruh rantai pasok untuk mengekspor 11 varian kendaraan T-brand. Tujuannya adalah mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global.
“Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” ujar Nandi.
Toyota Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan kendaraan elektrifikasi. Tujuannya adalah mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Dengan strategi multi-jalurnya, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan. Mulai dari Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), hingga kendaraan dengan Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi.
Toyota Indonesia menargetkan pencapaian kinerja ekspor kendaraan T-brand pada tahun 2025 berada di level yang sama dengan tahun 2024. Mereka juga terus mengkaji peluang memperluas jangkauan ekspor ke negara tujuan ekspor non-tradisional.
Bob Azam menambahkan, perusahaan tidak hanya fokus pada ekspor kendaraan utuh. Mereka juga mengembangkan kendaraan konversi, aksesoris, dan produk turunannya untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kami percaya kolaborasi yang kuat antara industri, pemerintah, dan rantai pasok terkait, bersama-sama kita mampu mewujudkan visi industri otomotif Indonesia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, memberikan manfaat yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Bob Azam.